Sunday, 15 December 2013

MESU BUDI

  • Mesu Budi


  • “Tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara 
  • ngurangi mangan lan turu”. Artinya Kurangi makan 

  • dan tidur yang berlebihan agar kesehatan kita senantiasa terjaga.

  • “Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo”. Artinya Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.
  • “Ambeg utomo, andhap asor”. Artinya Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati.
  • “Ora kena nglarani”. Artinya Jangan melukai orang lain.
  • “Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati”. Artinya Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
  • “Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran”. Artinya Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan.
  • “Manungsa mung ngunduh wohing pakarti”. Artinya Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
  • “Narimo ing pandum”. Artinya Menerima segala rintangan dengan ikhlas.
  • “Adigang, adigung, adiguno “. Artinya jaga kelakuan, jangan somobong dengan kekuatan, kedudukan, ataupun latarbelakangmu.
  • “Urip kang utama, mateni kang sempurna”. Artinya Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya.
  • “Mohon, mangesthi, mangastuti, marem”. Artinya Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama.
  • “Alam iki sejatining Guru”. Artinya Alam adalah guru yang sejati.
  • “Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan”. Artinya Tuhan itu dekat meski kita tubuh kita tidak dapat menyentuhnya dan akal kita dapat menjangkaunya.
  • “Memayu hayuning pribadi; memayu hayuning kulawarga; memayu hayuning sesama; memayu hayuning bawana”. Artinya berbuat baik bagi diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup dan seluruh dunia.
  • “Natas, nitis, netes”. Artinya Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali.
  • “Aja mbedakake marang sapadha-padha”. Artinya Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia.
  • Religius iku Suguh, Aruh, Gupuh

  • Pra taruna angudiyo
  • Saniskara sangune sagung dumadi
  • Marsudi ing kawruh
  • Kang akeh gunane
  • Bisane sembada tlatenana
  • “Thalabul Ilmi faridatul ‘alal muslimin wal muslimat”
  • //Para pembelajar belajar /segala hal untuk bekal kehidupan/mendalami pengetahuan/ yang memiliki banyak kegunaan/agar dapat berguna dan digunakan dalam kehidupan jangan menyerah dan giatlah//

  • Orang yang mencari ilmu dalam Serat Wulangreh sebagai berikut:
  • Sasmitaning ngaurip puniki,
  • yekti ewuh yen nora weruha
  • tan jumeneng ing uripe,
  • sakeh kang ngaku-aku,
  • pangrasane pan wus utami,
  • tur durung wruh ing rasa,
  • rasa kang satuhu,
  • rasaning rasa punika,
  • upayanen daraPon, sampurneng dhiri,
  • ing kauripanira.
  • Jroning Qur’an nggoning rasa jati,
  • nanging pilih wong kang uningaa,
  • anjaba lawan tuduhe
  • nora kena binawur,
  • ing satemah nora pinanggih,
  • mundhak katalanjukan,
  • temah sasar susur
  • yen sira ayun waskitha,
  • kasampurnaning badanira puniki,
  • sira anggegurua.
  • (Pupuh Dhandhanggula, pada 2-3)
  • Terjemahan :
  • Makna kehidupan itu
  • sungguh sayang bila tak tahu
  • tidak kokoh hidupnya,
  • banyak orang mengaku,
  • perasaannya sudah utama,
  • padahal belum tahu rasa,
  • rasa yang sesungguhnya,
  • hakikat rasa itu adalah,
  • usahakan supaya diri sempurna,
  • dalam kehidupan.
  • Dalam Qur’an tempat rasa jati,
  • tapi jarang orang tahu,
  • keluar dari petunjuk,
  • tak dapat asal-asalan,
  • akhirnya tidak ketemu,
  • malahan terjerumus,
  • akhirnya kesasar,
  • kalau kamu ingin peka,
  • agar hidupmu sempurna,
  • maka bergurulah.

1 comment: