- Kepemimpinan Astabrata
- Orang Jawa suka dengan referensi kepemimpinan menurut Lakon Wahyu Makutharama. Lakon ini menyuratkan kepemimpinan sosial yang terkenal dengan istilah astabrata, yang berarti delapan prinsip:
- 1. Laku Hambeging Kisma
- Maknanya seorang pemimpin yang selalu berbelas kasih dengan siapa saja. Kisma artinya tanah. Tanah tidak mempedulikan siapa yang menginjaknya, semua dikasihani. Tanah selalu memperlihatkan jasanya. Walaupun dicangkul, diinjak, dipupuk, dibajak tetapi malah memberi subur dan menumbuhkan tanam-tanaman. Filsafat tanah adalah air tuba dibalas air susu. Keburukan dibalas kebaikan dan keluhuran.
- 2. Laku Hambeging Tirta
- Maknanya seorang pemimpin harus adil seperti air yang selalu rata permukaannya. Keadilan yang ditegakkan bisa memberi kecerahan ibarat air yang membersihkan kotoran. Air tidak pernah emban oyot emban cindhe ‘pilih kasih’.
- 3. Laku Hambeging Dahana
- Maknanya seorang pemimpin harus tegas seperti api yang sedang membakar. Namun pertimbangannya berdasarkan akal sehat yang bisa dipertanggung-jawabkan sehingga tidak membawa kerusakan di muka bumi.
- 4. Laku Hambeging Samirana
- Maknanya seorang pemimpin harus berjiwa teliti di mana saja berada. Baik buruk rakyat harus diketahui oleh mata kepala sendiri, tanpa menggantungkan laporan dari bawahan saja. Bawahan cenderung selektif dalam memberi informasi untuk berusaha menyenangkan pimpinan.
- 5. Laku Hambeging Samodra
- Maknanya seorang pemimpin harus mempunyai sifat pemaaf sebagaimana samudra raya yang siap menampung apa saja yang hanyut dari daratan. Jiwa samudra mencerminkan pendukung pluralisme dalam hidup bermasyarakat yang berkharakter majemuk.
- 6. Laku Hambeging Surya
- Maknanya seorang pemimpin harus memberi inspirasi pada bawahannya ibarat matahari yang selalu menyinari bumi dan memberi energi pada setiap makhluk.
- 7. Laku Hambeging Candra
- Maknanya seorang pemimpin harus memberi penerangan yang menyejukkan seperti bulan bersinar terang benderang namun tidak panas. Bahkan terang bulan tampak indah sekali. Orang desa menyebutnya purnama sidi.
- 8. Laku Hambeging Kartika
- Maknanya seorang pemimpin harus tetap percaya diri meskipun dalam dirinya ada kekurangan. Ibarat bintang-bintang di angkasa, walaupun ia sangat kecil tapi dengan optimis memancarkan cahayanya, sebagai sumbangan buat kehidupan.
- Ajaran astabrata memberikan kesadaran kosmis bahwa dunia dengan segala isinya mengandung pelajaran bagi manusia yang mau merenung dan menelitinya. Norma kepemimpinan Jawa dikenal dengan ungkapan sabda pandita ratu tan kena wola-wali. Maksudnya seorang pemimpin harus konsekuen untuk melaksanakan dan mewujudkan apa yang telah dikatakan. Masyarakat Jawa menyebutnya sebagai orang yang bersifat berbudi bawa laksana yaitu teguh berpegang pada janji.
TANGIS
- Yayi……
- Enggal usapen luhmu
- Sing tansah tumates
- Nalika jantraning lakumu
- Kudu ngliwati dalam rumpil
- Sebab
- Geguritan alam wis tansah
- Ngelingake kewajiban uripmu
- Sing kudu tansah kaayati
- Aja kesuwen sedih
- Mudhak ora prayoga
- Mangertia
- Sedih iku sejatine
- Uga rahmat
- Yen titi wancine kebungahan teka
- Sliramu bakal sumurup
- Makna tumetesing luh
- Yaiku tangis sing kudu tansah
- Ngiringi sekabehing man
- ungsa
- Ing sadengah mangsa
- Nalikane lagi seneng
Utawa rikala susah
- Sega kenduri
- Ngger, anakku aku dak kondho
- Coba di rungu lan di rasa
- Delengen sega kenduri iki
- Biyen dadi pangab kang siji
- Nalika bapak isih bocah
- Sega iki tansah di rayuah
- Merga jaman larang upa
- Ora saben dina muluk sega
- Beda karo saiki
- Sega kenduri ra di ajeni
- Mangka sega iki mberkahi
- Di wenehi kanti iklasing ati
- Mula ya ngger ….
- Sega iki ojo di enggo dolanan
- Yen pancen gelem ayo di pangan dene yen gemang pasrahma liyan
- Kareben sega iki di pangan
- I B U
- jerite sora pating jlerit
- nalika jabang nyawa
- arep lair nang alam donya
- marmati oncat saka dhadha
- banyu kawah paring pratanda
- getih kumucur tanpa kaukur
- nadyan lara kaya ngapa
- paring nyawa saka jroning garba
- mijil ponang jabang nyawa
- linambar tetesing waspa
- lila legawa
- dhuh ibu...
- katresnanmu lir jembaring segara
- welasmu ora bisa winales kanthi apa
- MENYAMBUT HARI iBU — membaik .
No comments:
Post a Comment